SEJARAH TANA SAMAWA
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Sabtu, 29 April 2017

KEBUDAYAA SUKU SUMBAWA

 Unknown     April 29, 2017     No comments   

Image result for PULAU SUMBAWA

Sabalong samalewa 

Inilah motto dari daerah kelahiranku ini.
Sumbawa besar adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi NTB. Sabalong Samalewa, itulah motto kabupaten Sumbawa Besar kota kelahiranku yang artinya serasi atau simbang fisik dan mental spiritual. Ada banyak seni budaya, tradisi, makanan khas dari sumbawa, yang lebih disukai atau yang lebih terkenal di telinga orang Indonesia adalah susu kuda liar dan madu aslinya.

KEBUDAYAAN SUKU SUMBAWA
Assalammualaikum,
Hei , Salam Kenal yah !!
Kali ini saya akan membahas sedikit tentang kebudayaan Suku Sumbawa. Saya ingin memperjelas sedikiy bahwa Sumbawa itu berada di Nusa Tenggara Barat, banyak yang mengira bahwa Sumbawa berada di Nusa Tenggara Timur pernyataan tersebut tidak benar yah teman-teman.
Mari kita mulai pembahasannya tentang “ KEBUDAYAAN SUMBAWA” Selamat membaca.
1.       Sistem Religi
Dari beberapa barang yang di temukan di tahanah Samawa seperti sarkopagus, nakara, menhir mengindikasikan bahwa tau Samawa purba telah memiliki kepercayaan dan bentuk-bentuk ritual penyembahan kepada arwah nenek moyang mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa Kebudayaan Tau Samawa telah berkembang jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha. Sistem kepercayaan pada saat itu masih cendrung pada hal-hal magis.
2.       Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan
Suku Sumbawa yang mendiami bekas wilayah Kesultanan Sumbawa ini pada masa pra-Majapahit menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sasak Samawa yang berpusat di Lombok, kemudian ditaklukkan oleh Majapahit dengan pusat pengaruh di Taliwang dan Seran, sedangkan masa Islam adalah masa penaklukkan Kerajaan Gowa-Sulawesi terhadap semua wilayah Sumbawa dan Selaparang-Lombok dengan pusat pemerintahan mula-mula di Lombok kemudian dipindahkan ke Sumbawa Besar akibat ancaman pencaplokkan Kerajaan Gelgel-Bali. Setelah masuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Kesultanan Sumbawa menjadi bagian wilayah Gubernemen Selebes, dan sesuai pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk wilayah Karesidenan  Timor dengan ibukota di Sumbawabesar. Sistem pemerintahan afdeeling kemudian dijabarkan menjadi onderafdeeling yang terbagi menjadi beberapa daerah administrasi.
3.       Sistem Pengetahuan
Pada zaman dahulu orang Sumbawa memiliki pengetahuan secara turun temurun. Pada zaman dahulu dokter tidak terlalu dipandang di kota Sumbawa ini, jika mereka dalam keadaan sakit maka orang yang pertama di temui adalah sandro(dukun atau orang pintar). Pada saat itu hanya diberikan obat obat tradisional bahan-bahan yang alami seperti getah jarak, akar ketemung, dan sebagainya.
4.       Bahasa
Mahsun (2002) dalam Prospek Pemekaran Kabupaten Sumbawa mencatat bahwa sebelum bahasa Sumbawa purba (prabahasa Sumbawa) pecah ke dalam empat dialek yang ada sekarang ini, terlebih dahulu pecah ke dalam dua dialek, yaitu pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo dan dialek Sumbawabesar atau cikal bakalnya disebut dialek Seran. Kemudian variasi ini berkembang seiring perjalanan waktu hingga memasuki fase historis, pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo pecah lagi menjadi tiga dialek yang berdiri sendiri.
Dalam bahasa Sumbawa saat ini dikenal beberapa dialek regional atau variasi bahasa berdasarkan daerah penyebarannya, di antaranya dialek Samawa, Baturotok atau Batulante, dan dialek-dialek lain yang dipakai di daerah pegunungan Ropang seperti Labangkar, Lawen yang dulunya dialek Selesek, serta penduduk di sebelah selatan Lunyuk, selain juga terdapat dialek Taliwang, Jereweh, dan dialek Tongo.
5.       Kesenian
Tau Samawa memang terampil dalam membuat kerajinan tangan seperti membuat bakul nasi, topi petani dan nelayan, tetapi kebiasaan tersebut mulai tenggelam akibat era yang serba canggih ini. Seni kelingking adalah istilah seni rupa daerah Samawa. Artinya, membuat ornamen atau hiasan pada suatu benda tertentu dengan menggunakan tekhnik menghias. Hasilnya, berupa langit kelingking, kre alang, tabola, peti kayu berhias, gerbah dan sebagainya.
Bentuk seni ini sudah berlangsung lama. Mendapat pengaruh Hindu dengan motif hias tumbuhan dan selanjutnya pengaruh islam.
Berbagai bentuk corak hiasan kelingking yang dikenal di tana Samawa adalah : lonto engal ( ragam sulur ), kemang satange ( ragam bunga) pohon hayat, pucuk rebung, gelambok, slimpat ( jalinan ), naga, burung, manusia dan binatang ( sapi, kuda, kerbau dan sebagainya )
Ragam hias seni kelingking bagi masyarakat Samawa mempunyai makna tertentu. Slimpat melambangkan percintaan dan kerukunan. Piyo ( burung ) berlambang roh nenek moyang. Pohon hayat sebagai lambang kehidupan manusia. Manusia sebagai berlambang kerakyatan. Naga, lambang kesuburan dan cecak lambang penangkal kejahatan.
SENI TARI
TARI NGURI
 Tari nguri merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan persembahan.Tari ini pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa, ketika raja ditimpa duka beruntun, maka beberapa wanita dating menghadap dengan tujuan menghibur, melahirkan ucapan yang lemah lembut (menyentu), istilah daerahnya disebut ''Kuri'',sembari mempersembakan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja.
Pada dewasa ini tari nguri telah dihayati masyarakat pendukungnya.Sesuai tuntutan perkembangan zaman maka tari ini semakin membuka jendela wawasannya, sebagai tari penyambutan dalam menerima kunjungan kerja tamu terpandang dari pusat.
Nampak jelas dalam gerak tari ini tercermin gerak tanak,redat,linting,sere,basalunte dan lain-lain yang merupakanTari Sumbawa.



TARI PASAJI
 Tari Pasaji dengan gerakan nyema (persembahan) yang penuh santun, para gadis terampil ini mempersiapkan pasaji, yaitu persembahan makanan yang sudah dimasak kepada suoltan Sumbawa. Mereka dengan gerakan-gerakan dasar tari sumbawa juga memperlihatkan bagaimana tatacara mempersiapkan pasaji, menunjukan hasil karyanya kepada sultan, tatacara meletakan pasaji dan menyerahkannya.Gerakan nyema (sembah) menjadi bagian penting dalam tarian ini. Hampir setiap perpindahan gerak diawali dan diakhiri dengan nyema.
Tarian ini sangat dikenal oleh masyarakat dikecamatan Alas.Tari pasaji dapat dipertunjukan dimana saja dan kapan saja sebagai hiburan bagi masyarakat dengan lama pertunjukan sekitar 15 menit.


SENDRA TARI TANJUNG MENANGIS
 Sendra tari ini diangkat dari cerita rakyat yang hidup diSumbawa.Cerita ini mengisakan bagaimana seorang putrid raja yang sakit, jatuh cinta pada seorang tabib (dukun tua) dari Ujung Pandang,Sulawesi Selatan yang bernama Zaenal Abidin yang telah menyembuhkan dia dari penyakitnya.Setelah diketahui bahwa sang dukun yang sengaja berpenampilan seperti orang tua ternyata seorang pemuda yang tampan.
Orang tua sang putri tidak rela anaknya kawin dengan dukun tersebut. Sang dukun diusir oleh Raja, dan lari ke laut untuk kembali kenegerinya. Sang dukun yang adalah seorang pemuda tampan, sampailah di sebuah tanjung. Sesampainya di tanjung tersebut, sang pemuda sudah naik perahu, tinggallah seorang putri seorang diri di tanjung tersebut merenungi nasibnya karena kasih tak sampai.
Diatas perahu Zaenal Abidin, pemuda sakti menembang lawas :
Kumenong si sengo sia intan e
Leng poto tanjung menangis
Kupendi onang kukeme.
Larinya sang pemuda tampan itu akibat fitnahan hulubalang raja yang tak ingin melihat kedua insan itu hidup bahagia lahir bathin.Sendra tari ini dapat dipentaskan di panggung terbuka atau di arena.


TARI RABINTER
 Tari rabinter merupakan tari kreasi baru. Mencerminkan suatu rangkaian kegiatan penyelenggaraan upacara adat seperti gunting bulu, khitan, tama lamong, perkawinan dan lain-lain.
Upacara rainter adalah manipestasi rasa pengakuan, rasa pesona terhadap Alhaq.Perpaduan antara unsur budaya local dan magis akhirnya berkembang menjadi tradisi yang hingga kini tetap mengakar dalam hidup dan kehidupan tau samawa.
Tari rabinter memperagakan gerak-gerak hidup penuh misteri katakanlah ini suatu praktek pengobatan tradisional yang sangat sugesti.Hal ini merupakan upaya pemantapan semangat dalam rangka membentuk manusia Indonesia (tau samawa) seutuhnya.
Dalam tarian ini nampak dengan jelas lahir dan hadir gerakan-gerakan dasar tari Sumbawa.

TARI BALA CUCUK
Tari bala cucuk merupakan tari kreasi baru, yang bersumber dari unsure - unsure gerak yang terdapat dalam tari daerah sumbawa.
Bala cucuk adalah kesatuan pasukan inti kerajaan Sumbawa untuk menghadapi Belanda yang ingin menanamkan kesatuannya dikerajaan Sumbawa. Pasukan inti ini beranggotakan orang - orang tangkas dan sakti. Latihan - latihan ketangkasan sering dilaksanakan dengan maksud agar pada saat menghadapi musuh dengan kobaran semangat yang membaja, berani, mantap dalam sikap perkasa menentang musuh.
Kesaktian dan ketangkasan pasukan bala cucuk diperagakan kembali lewat tari dalam bentuk ngumang, sepakraga, bajola, kuntao / pencak silat dan kelahiran memakai "pecunang" ( pelor emas yang sakti).


TARI AWI LAMPO
 Awi lampo ( kain pengantin), garis besarnya memvisualisasikan gerakan betapa kedua pengantin mengenakan / memakai awi lompo pada saat akan dimandikan sebelum naik pelaminan. Fungsi sang dukun memegang peranan penting dalam menyelaraskan hubungan cinta mereka. Usai duduk basai dan segera memasuki cinta mereka, melalui malam pertama yang asyik masyhuk, maka pagi harinya kedua pengantin dimandikan dengan air bauran aneka bunga yang harum semerbak. Awi lompo ( kain pengantin ) membuktikan bahwa mereka ( terutama pengantin wanita ), memang pisiknya dalam keadaan suci murni.
TARI DADARA BOTO

Tari dadara boto merupakan tari kreasi baru yang diramu dari gerakan dasar tari khas daerah Samawa. Tari ini mengungkapkan berbagai kegiatan terutama yang berhubungan dengan kerja tangan / ketrampilan kaum wanita.
Tema yang divisualisasikan sangat relevan dengan suasana pembangunan yang digalakkan pemerintah sekarang ini.

TARI EMPAR SAMAWA
 Tari empar Samawa berarti suatu tameng / filter masyarakat Sumbawa dalam mengahdapi masuknya tata nilai baru yang bertentangan dengan pandangan hidup tau samawa. Perubahan dan perkembangan zaman membawa pengaruh pada tata nilai yang menjadi anutan pada masyarakat pendukungnya.
Hal ini tak dapat dihindari berpengaruh pula pada tata nilai yang menjadi anutan masyarakat sumbawa. Sebagai cermin sikap keterbukaan dengan dilandasi pertimbangan sikap yang bijaksana dan memadukan berbagai unsure tatanan terbaik dari proses akulturasi akan membawa masyarakat pada suatu harmoni, kebersamaan terbuka, ramah tamah, sigap dan penuh dinamika dalam menjalani kehidupan.
Tari empar samawa memvisualisasikan gerak dinamik mengikuti alur kehidupan serasi, harmonis dan berazaskan kekeluargaan, yang mengacu pada motto daerah Kabupaten Sumbawa, Sabalong Samalewa.

TARI PAPANCAR
 Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh wanita - wanita samawa. Seperti adanya tradisi "rapancar" sebagai salah satu kelengkapan tata rias ( memerahkan kuku jari tangan)
Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu - ibu terutama menjelang ramadhan, dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping rapancar juga digunakan sebagai obat.
Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tari rapancar sebagai tari kreasi baru. Tari ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dll. Gerak - gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tari Sumbawa.

TARI REDAD
 Redad merupakan tari tradisional yang pada penampilannya mengikuti penampilan musik tradisional ratib rebana ode, sebagai bagian yang tak terpisahkan. Biasa ditarikan kaum pria Sumbawa sambil menembang syair - syair hadrah dan dilakukan duduk bersyaf.
Melalui berbagai upaya dan pengelolaan dengan gerak dasar tari sumbawa serta pemanfaatan rebana sebagai property pendukungnya, lahirlah tari redad kreasi, olahan komposisinya yang ditata sedemikian rupa dihajatkan agar tari ini dapat menjadi sebuah pertunjukkan yang berdiri sendiri dari ratib rebana ode. Musik pengiring sudah ditata untuk menunjang dinamika tari.

TARI SAKEDE
 Tampi, ternyata memiliki fungsi fungsi ganda dalam kehidupan, termasuk kehidupan suku bangsa samawa, sebagaimana tampak dalam kebiasaan sehari - hari, terutama dalam proses mengolah padi menjadi beras, seperti barangin, nepi, sakede, barerok, basaresi, badidik dan lain - lain. Disamping fungsi lain sebagai wadah junjungan ( sunggian ), alas makanan dll.
Dari beragam fungsi tampi inilah lahir tari sakede : ( sakede ; proses memisahkan beras dari gabah ) yang diramu denga gerak dan gaya tari samawa seperti : lunte, jempit, gero polka, bakaliung, basarenjo, sere dll sehingga tari kreasi baru sakede ini lebih dinamis.
Rias dan busana telah digarap sedemikian rupa tanpa meninggalkan prinsip dasar rias dan busana Sumbawa.

TARI TAMA KENGKAM
 Tama kengkam adalah sebuah tari sumbawa garapan baru yang mengetengahkan sisi lain dari bagaian adat perkawinan zaman lampau. Berangkat dari kebiasaan yang mewarnai kehidupan suku SAMAWA pada zaman silam itu, dimana orang tua sangat berperan untuk menentukan calon suami bagi putrinya. Alasan dari pihak orang tua, mereka takut anak gadisnya salah pilih dan kawin selarian, dimana kawin selarian ini dianggap melanggar adat dan tercela ( merari nan ila ).
Tama kengkam berarti masuk pengitan. Dalam fase tama kengkam ini ada upaya mendewasakan kehidupan, dimana cintapun dating kemudian melalui proses yang cukup lama.

TARI ARIS TANEWANG
 "Aris Tanewang" berarti arus yang menggelora merupakan gambaran sikap pemuda pemudi pesisir dalam semangat hidup yang bergejolak untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.
Tari ini adalah garapan baru yang diramu berdasarkan gerak dasar tari sumbawa, seperti tanak linting sere, lunte, rempak sisik, ngumang dll dan cendrung sebagai tari pergaulan.

TARI MATA RAME
 Tari ini mengedepankan atau menvisualisasikan suasana gotong royong muda mudi disaat menuai padi disawah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meninggalkan gairah kerja sehingga kelelahan fisik sirna.


TARI NGUMANG RAME
 Sembari mengacung tangan keatas tempik sorak beberapa pemuda remaja suatu pernyataan kegirangan untuk memulai suatu kerja gotong royong yang bersemi di hati penduduk pedesaan.
Pernyataan semangat yang meluap - luap ini kita jumpai pula dalam permainan rakyat yang diahayati masyarakat pendukungnya. Melakukan kontak social yang berazaskan kekeluargaan ini adalah cirri khas masyarakat agraris. Kemarin, kini dan esok akan membahana dalam hati mereka yang cinta damai.
Tari ngumang rame milik remaja yang sangat intent dengan dunia remaja kini dan nanti.

DRAMA TARI LALU DIA-LALA JINES
 Drama tari Lalu dia-lala Jines diangakat dari cerita rakyat sumbawa yang hingga kini masih dihayati masyarakat pendukungnya terutama penduduk sumbawa barat ( Alas, sateluk, Seran, Taliwang ). Drama ini melukiskan kisah - kisah penuh romantik antara pemuda tampan lalu dia dari Alas dengan gadis molek Lala jines dari seran sateluk. Cinta mengatasi segala - galanya. Orang tua lala jines telah menerima pinangan Ran Pengantan seorang duda dari garis bapak yang selalu membusungkan dada karena tubuhnya mengalir darah bangsawan, yang melahirkan egosistis dan feodalistis.

DRAMA TARI DADARA PITU
 Anak janda papa ina bangkal ; bernama Lepang Ijo. Anak satu - satunya itu merupakan tumpuan kasih saying bundanya. Suatu hari Lepang Ijo sempat menyaksikan tujuh dadara molek ( darara pitu ), putrid raja sedang mandi ditelaga bening airnya. Si Lepang Ijo jatuh hati pada dadara bungsu ( Ade Upu ). Atas desakan Lepang ijo akhirnya sang ibu memberanikan diri meminang putrid raja itu. Setelah mengalami proses pinangan yang cukup menegangkan akhirnya pinangan itu diterima Raja. Raja dan permaisurinya mengikuti keinginan putrinya.
Rupanya nasib telah ditakdirkan Tuhan baginya bersuamikan seekor katak hijau. Tentu saja saudara -saudaranya membenci atas perlakuan adiknya yang menyimpang dari adat kebiasaan keraton itu. Dalam perjalanan hidupnya duri -duri derita menusuk telapak jiwanya. Tuhanpun mengangkatnya harkat dan derajat manusia sabar, tabah menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Untuk mencari warna hidup yang baru akhirnya Lepang Ijo hijrah ketanah seberang atas seruan suara gaib yang menggugah perasaannya. Setelah cukup lama pasrah dengan syarat berdoa padaNya, akhirnya ia menjelma manusia sakti, penuh wibawa, atas kenyataan ini ia digelari : Datu Were Ranggo.
Sifat serakah ( dengki, dendam, iri ) saudara Ade upu menjadi sirna berkat keluhuran budinya.
Tertulis dalam lawas :
Ada intanku sakodeng
Kusangisi kotak mesir
Ya timal umak rampek ban
Balas dendam bukanlah penyelesaian yang dapat menentramkan keadaan yang diliputi hidup. Kisah ini ( farabel ) merupakan cermin jiwa jaman lampau dengan latar belakang social budayanya.

TARI KOSOK KANCING
 Tari ini menceritakan mengambil air untuk upacara perkawinan. Air tersebut akan dipergunakan untuk campuran bedak dan air tersebut harus diambil dari Peruma ero ( Sumber ). Pada waktu upacara mengambil air tiba, maka disiapkanlah peralatan sebagai berikut : kosok - kancing setepek lontar, dila ( dibuat dari lilin lebah madu ), yang diletakkan diatas tempurung kelapa, kemudian dimasukkan dalam pego ( bokor ) yang telah diisi dengan betek ( beras ketan yang digoreng tanpa minyak ), loto kuning ( beras kuning ), sebuah geleta ( kendi ) tempat air.
Setelah semua peralatan lengkap, maka berangkatlah rombongan tersebut yang terdiri dari perempuan - perempuan ke parema ero, dengan dikawal oleh seorang laki - laku yang membawa tear ( tombak ). Laki - laki ini bertugas sebagai penjaga keselematan rombongan.
Tari diakhiri dengan selesainya rombongan membawa air, pulang kerumah penganten perempuan.


NAILAH MAGHFIRAH
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

  • MENGENAL ADAT BARODAK TAU SAMAWA
    Mengenal Barodak, Midodareninya masyarakat Sumbawa Ketika akan menikah, sebagai keturunan Indo, saya sempat bingung juga menentukan akan...
  • TEPUNG KHAS TANA SAMAWA
    “Tepung” khas Tana Samawa Jajan pasar adalah nama lain dari kue-kue (biasanya kue basah) tradisional yang awalnya banyak dijual di pasa...
  • KEBUDAYAA SUKU SUMBAWA
    Sabalong samalewa  Inilah motto dari daerah kelahiranku ini. Sumbawa besar adalah salah satu kabupaten yang berada di ...
  • UPACARA ADAT BASUNAT
    UPACARA ADAT BASUNAT Basunat adalah memeotong bagian ujung kelamin anak laki-laki yang berusia antara 3-10 tahun, untuk menjalankan sal...
  • SENI SASTRA SUMBAWA
    Seni Sastra Sumbawa             Pulau Sumbawa merupakan salah satu pulau terbesar di Provinsi NTB yang telah dibentuk berdasarkan Und...
  • KESENIAN DAERAH SUMBAWA
    KESENIAN DAERAH SUMBAWA Berdasarkan KBBI, 816 Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusan, keindahan, dan...
  • ADAT PERNIKAHAN SUKU SUMBAWA
    ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU SUMBAWA teman - teman kali ini  s aya mau ajak teman - teman  buat tahu sedikit tentang adat pernika...
  • TRADISI TAU SAMAWA
    TRADISI TAU SAMAWA BARAPAN KEBO Pict : Baliphotopgraphyguide.com NUSANTARA –  Teriakan joki mengiringi kerbau menuju sakak yang d...
  • MAKANAN KHAS DAERAH SUMBAWA
    MAKANAN KHAS DAERAH SUMBAWA SINGAN Singang, begitulah masyarakat di Sumbawa menamai masakan tradisional berbahan ikan segar ini. Ikan...
  • SUKU SUMBAWA
    Suku Sumbawa, Nusa Tenggara Barat suku Sumbawa Suku Sumbawa  atau  Tau Samawa , adalah suku yang terdapat di bagian barat pulau Su...

Recent Posts

LightBlog

Unordered List

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram

Pages

  • Beranda
  • permainan khas daerah sumbawa

Text Widget

Blog Archive

  • Home
  • About
  • Contact
  • 404

Recent

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

  • Home
  • About
  • Contact
  • Features
  • _feature 1
  • _feature 2
  • __feature 3.1
  • __feature 3.2
  • __feature 3.3
  • _feature 4
  • _feature 5
  • Shortcodes
  • Documentation
  • Download this template

Label

Breaking

Recent In Internet

Recent Post

Facebook

LightBlog

Comments

Recent

Adbox

Technology

Welcome To SoraBook

Sample Text

Copyright © SEJARAH TANA SAMAWA | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates